Friday 19 July 2013

Amalan Mulia Di Bulan Ramadhan

Beberapa hari dari bulan Ramadan sudah pun berlalu. Sudahkah kita maksimalkan untuk memanfaatkan bulan yang lebih mulia dari sebelas bulan lainnya? Sungguh sangat merugi bagi yang menyia-nyiakan bulan Ramadan.

Dalam sebuah riwayat, Allah Ta’ala menciptakan waktu-waktu istimewa dalam skala waktu yang tertentu. Dalam satu hari, ada waktu yang diistimewakan oleh Allah iaitu sepertiga malam yang terakhir.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang bermaksud:-

“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata: ‘Siapa yang berdoa pada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Ku ampuni’.” 
(Riwayat Bukhari no. 6321 dan Muslim no. 758)

Dalam satu minggu ada waktu yang diistimewakan Allah Ta’ala, iaitu hari Jumaat. Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabada:-

“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jum’at; pada hari ini Adam as diciptakan, pada hari ini (Adam Alaihissalam) dimasukkan ke dalam syurga, dan pada hari ini pula ia dikeluarkan dari syurga. Dan tidaklah kiamat akan terjadi kecuali pada hari ini.” 
(Riwayat Muslim, no. 854)

Dalam satu bulan pun ada beberapa hari yang diistimewakan Allah Ta’ala, iaitu tiga hari (15, 16, 17) setiap bulannya. Didalamnya kita disunnahkan untuk berpuasa. Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Puasalah tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang masa.” 
(Riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai)

Terakhir adalah kelipatan setiap tahun. Dalam satu tahun ada satu bulan yang dimuliakan Allah Ta’ala. Didalamnya diturunkan Al-Quran untuk pertama kalinya. Di dalamnya pintu Syurga dibuka dan pintu Neraka ditutup. Didalamnya segala amal ibadah akan dilipatgandakan. Di dalamya jika kita panjatkan, maka akan diijabah. Tiada lain bulan tersebut adalah bulan Ramadan. Ya bulan yang kini kita sedang rasakan.

Sungguh beruntung bagi kita yang diberikan kesempatan untuk beribadah di dalam bulan Ramadan. Dalam sebuah riwayat, bahwa salah satu pintu surga ada yang bernama Ar-Rayan. Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala Allah maka diampuni dosanya yang terdahulu.”
(Riwayat Bukhari)

Dan pintu tersebut dikhususkan untuk orang- orang yang berpuasa. Selain itu, sesuai dengan akhir firman Allah la’allakum tattaquun. Sehingga hasil akhir dari puasa adalah meraih gelar taqwa. Semoga.

Ramadan seakan menjadi sarana yang paling isitmewa untuk menjadikan diri kita termasuk dari orang-orang yang bertaqwa. Bagaimana tidak? Hari demi harinya, jam demi jamnya, minit demi minitnya, detik demi detiknya menjadi waktu yang sangat istimewa dan sangat merugi kija kita lewatkan. Begitupun dengan Nabi dan para sahabatnya. Mereka tidak pernah melakukan di bulan Ramadan, kecuali amalan ibadah kepada Allah Ta’ala.

Kecintaan mereka terbukti dari kesedihan mereka ketika akan berpisah dengan bulan Ramadan. Seakan mereka ingin setiap bulan itu adalah bulan Ramadan. Selain itu terbukti dari do’a yang mereka amalkan ‘Allahumma baarik lanaa Rajaaba wa Sya’baana wa ballighnaa Ramadhan.’ Makna dari doa tersebut tiada lain adalah rasa harap akan jumpa dengan bulan Ramadan.

Di antara amalan Rasulullah pada bulan Ramadan sebagai berikut:-

1. Solat Tarawih

Tidak jauh berbeda dengan solat malam yang kita laksanakan di luar bulan Ramadhan. Perbezaannya mungkin hanya dalam pengamalannya, iaitu berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda:-

“Barangsiapa yang mendirikan Ramadhan (shalat tarawih) atas dasar iman dan kesucian, diampuni segala dosanya yang terdahulu” 
(Riwayat Bukhari)



Selain solat sunat tarawih berjama’ah, juga biasanya dilasanakan setelah shalat Isya berjama’ah.



2. Membaca Al-Quran dan terjemahannya

Allah berfirman yang bermaksud:-

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeza (antara yang hak dan yang bathil).” 
(Surah Al-Baqarah ayat 185)

Maka sayugianya kita memanfaatkan waktu kita di bulan Ramadan dengan membaca Al-Quran. Dalam sebuah hadist bahawa pahala setiap huruf Al-Quran yang kita baca adalah sepuluh.



Apalagi di bulan Ramadan yang penuh berkah, tentunya akan dilipat gandakan beberapa lipat. Selain itu jiwa dan hati mereka yang mengamalkan akan selalu dalam keadaan tenang. Rasulullah SAW bersabda:-

“Orang-orang yang berkumpul dalam masjid dan mereka membaca Al-Quran dan mempelajarinya bersama-sama, maka kepada mereka aan diturukan ketenengan jiwa, dilimpahkan rahmat, dikelilingi malaikat dab nereja disebut-sebut Allah di antara orang sekitarnya..” 
(Riwayat Bukhari)

3. I’tikaf di Masjid



Sebuah kegiatan yang dilaksanakan di dalam masjid. Kegiatan ini diisi dengan beberapa amalan ibadah lainnya, seperti tilawah Al-Quran, dzikir, mendirikan shalat sunnah dan lain sebagainya. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW selalu melaksanakan I’tikaf. Apalagi di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.

Hal tersebut terlihat dari sebuah hadist yang diriwayatkan dari ‘Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW ketika menyisir, beliau hanya mengeluarkan kepalanya saja agar bisa disisirkan oleh isterinya. Sedangkan badannya masih ada di dalam masjid agar tetap dalam keadaan I’tikaf.

4. Shadaqah



Shadaqah juga merupakan salah satu amalan mulia yang sangat-sangat digalakkan oleh Islam. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:-

“Shadaqah yang paling utama (afdhal)adalah shadaqah di bulan Ramadan.” 
(HR Tirmizi)

Dalam hadist tersebut sudah jelas makna dan apa yang harus kita lakukan. Jika seperti itu, pasti di balik amalan ibadah tersebut ada pahala yang berlipat-lipat. Jadi tidak aneh lagi jika di bulan Ramadan ini, dengan mudah kita dapati orang-orang baik yang mengeluarkan hartanya untuk sedekah.



Mungkin tak usah jauh kita ke Indonesia. Di sekitar kita, khususnya di masjid-masjid, baik besar atau pun kecil akan menyediakan ma’idatu Rohman (Hidangan kasih sayang). Di jalan-jalan pun demikian. Tidak sedikit orang-orang Mesir, ketika mendekati waktu maghrib mereka bersiap di sisi jalan untuk memberikan makanan atau minuman kepada mereka yang berada dalam perjalanan (kenderaan). Serta tidak jarang, di antara kita (masisir) ada yang mendapatkan daging firah setiap hari untuk buka puasa.

Hal tersebut tiada lain, sebuah rasa sadar terhadap keberkahan Ramadan. Mereka benar-benar tak ingin tertinggalkan keberkahan bulan tersebut. Kerana mereka tahu, tidak ada jaminan untuk tahun depan kembali lagi bertemu dengan bulan suci Ramadan.

Semoga dengan mengamalkan amalan-amalan ibadah di atas dan amalan yang lainnya, kita termasuk orang-orang yang mendapatkan tujuan puasa tersebut. La’allakum tattaquun, iaitu predikat bertaqwa. Allah berfirman yang maksudnya:

“Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah yang paling taqwa di antara kamu” 
(Surah Al-Hujurat ayat 13)

Ketika kita bertaqwa, kita pun akan menjadi orang yang paling mulia di hadapan Allah Ta’ala. Kita lihat seseorang yang dimuliakan oleh orang tuanya. Mereka diberi sebelum meminta, kebutuhannya selalu terpenuhi, hari-harinya tak lepas dari kasih sayang, selalu dilindungi. Itu mulia di hadapan manusia, apalagi di hadapan Allah Ta’ala

Friday 12 July 2013

PELANCARAN IHYA' RAMADAN ASRAMA HARIAN PERINGKAT NEGERI SARAWAK



 Gambar-gambar kenangan sepanjang Pelancaran Ihya Ramadan Asrama Harian Peringkat Negeri Sarawak Tahun 2013/1434H di SMKAMi.


































Apakah itu puasa RAMADHAN?


Pengertian, Definisi dan Tata Cara Puasa Ramadhan, Senin Kamis, Nazar, Sya'ban, Petengahan Bulan, Asyura, Arafah dan Syawal

Arti puasa menurut bahasa adalah menahan. Menurut syariat islam puasa adalah suatu bentuk aktifitas ibadah kepada Allah SWT dengan cara menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa sejak terbit matahari / fajar / subuh hingga matahari terbenam / maghrib dengan berniat terlebih dahulu sebelumnya.
Hari-hari yang dilarang untuk puasa, yaitu :
- saat lebaran idul fitri 1 syawal dan idul adha 10 dzulhijjah
- Hari tasyriq : 11, 12, dan 13 zulhijjah
Puasa memiliki fungsi dan manfaat untuk membuat kita menjadi tahan terhadap hawa nafsu, sabar, disiplin, jujur, peduli dengan fakir miskin, selalu bersyukur kepada Allah SWT dan juga untuk membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Orang yang diperbolehkan untuk berbuka puasa sebelum waktunya adalah :
- Dalam perjalanan jauh 80,640 km (wajib qodo puasa)
- Sedang sakit dan tidak dapat berpuasa (wajib qodo puasa)
- Sedang hamil atau menyusui (wajib qada puasa dan membayar fidyah)
- Sudah tua renta atau sakit yang tidak sembuh-sembuh (wajib membayar fidyah 3/4 liter beras atau bahan makanan lain)
A. Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib bagi orang yang sehat. Sedangkan bagi yang sakit atau mendapat halangan dapat membayar puasa ramadhan di lain hari selain bulan ramadan. Puasa ramadhan dilakukan selama satu bulan penuh di bulan romadhon kalender hijriah / islam. Puasa ramadhan diakhiri dengan datangnya bulan syawal di mana dirayakan dengan lebaran ied / idul fitri.
B. Puasa Senin Kamis
Puasa senin kamis hukumnya adalah sunah / sunat di mana tidak ada kewajiban dan paksaan untuk menjalankannya. Pelaksanaan puasa senin kamis mirip dengan puasa lainnya hanya saja dilakukannya harus pada hari kamis dan senin saja, tidak boleh di hari lain.
C. Puasa Nazar
Untuk puasa nazar hukumnya wajib jika sudah niat akan puasa nazar. Jika puasa nazar tidak dapat dilakukan maka dapat diganti dengan memerdekakan budak / hamba sahaya atau memberi makan / pakaian pada sepuluh orang miskin. Puasa nazar biasanya dilakukan jika ada sebabnya yang telah diniatkan sebelum sebab itu terjadi. Nazar dilakukan jika mendapatkan suatu nikmat / keberhasilan atau terbebas dari musibah / malapetaka. Puasa nazar dilakukan sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas ni'mat dan rizki yang telah diberikan.
D. Puasa Bulan Syaban / Nisfu Sya'ban
Puasa nisfu sya'ban adalah puasa yang dilakukan pada awal pertengahan di bulan syaban. Pelaksanaan puasa syaban ini mirip dengan puasa lainnya.
E. Puasa Pertengahan Bulan
Puasa pertengahan bulan adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan sesuai tanggalan hijriah. Pelaksanaan puasa pertengahan bulan mirip dengan puasa lainnya.